Kadang ada wanita yang terlihat subur. Ketika baru 3 bulan menikah, sudah ada tanda-tanda kehamilan di dalam perutnya. Kemudian menginjak beberapa bulan kemudian, anaknya lahir. Baru 8 bulan melahirkan, sudah hamil lagi. Ini kadang disebut dengan wanita yang subur. Sebab belum ada dua tahun sudah hamil lagi. Apakah hal ini bahaya atau tidak?
Setidaknya kehamilan dibatasi dengan jarak 2 tahun kehamilan. Jika belum ada setahun sudah hamil lagi, menurut penelitian, sangat beresiko terhadap terkena penyakit osteoporosis. Berikut ini hasil penelitian yang sudah dilakukan :
Dr Gulchin Sahin Esroy dari Yale School of Medicine, New
Haven, Connecticut melakukan penelitian kepada 239 pengidap osteoporosis dan
298 wanita dengan tulang yang sehat. Seluruh partisipan merupakan wanita yang
memiliki anak dan sudah memasuki masa menopause.
Hasil penelitian mengungkap bahwa ada kaitan antara jarak
kehamilan yang terlalu dekat dengan risiko osteoporosis. Dari seluruh
partisipan yang mengidap osteoporis, sebagian besar mengaku hamil lagi kurang
dari setahun setelah melahirkan.
Sementara itu, tidak ditemukan peningkatan risiko yang
signifikan pada partisipan dengan jarak antara kehamilannya dua hingga tiga
tahun. Karena itu Dr Esroy mengatakan jarak terbaik antara kehamilan adalah dua
tahun.
Dua tahun merupakan jarak yang ideal menurut hasil
penelitian kami. Kita tahu bahwa dari penelitian-penelitian sebelumnya, risiko
osteoporosis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain lama menyusui, usia
pada kehamilan pertama dan kesehatan kehamilan, tutur Dr Esroy, dikutip dari
Reuters, Senin (10/8/2015).
Pada ibu hamil, sebagian dari nutrisi serta gizi yang
dikonsumsi diberikan pada janin, termasuk kalsium yang berfungsi untuk menjaga
kesehatan tulang. Hal ini berlanjut hingga masa menyusui, di mana nutrisi ibu
diberikan kepada bayi melalui air susu (ASI).
Dr James Liu dari North American Menopause Society
menjelaskan bahwa selain kalsium, hormon estrogen dan progesteron juga
merupakan salah satu faktor yang menjaga kesehatan tulang. Ketika menopause,
otomatis produksi kedua hormon ini terhenti.
Ia mengatakan jarak minimal dua tahun antara kehamilan
penting untuk menjaga tulang ibu tetap sehat ketika memasuki masa menopause.
Ketika kehamilan terlalu dekat dan terjadi kurang dari satu tahun atau ketika
ibu sedang menyusui, ibu belum memiliki cadangan kalsium yang cukup untuk
melindungi tulang-tulangnya.
Meski begitu, Dr Nanette Santoro, Direktur Departemen
Obstetrics and Gynecology dari University if Colorado School of Medicine
mengatakan ibu yang sudah terlanjur mengalami kehamilan yang terlalu dekat tak
boleh patah arang. Risiko osteoporosis bisa dikurangi dengan beberapa cara.
Perbanyak asupan kalsium untuk tabungan di masa depan, juga
vitamin D. Lakukan juga olahraga angkat beban untuk melatih otot sehingga
tulang tidak terlalu terbebani, paparnya.